RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Bawah, Ekonom: Tingkatkan Pendidikan

Indonesia telah diturunkan menjadi negara berpenghasilan rendah-menengah. Bahkan, itu baru ditingkatkan menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas setahun yang lalu.

Penurunan itu digembar-gemborkan oleh laporan Bank Dunia yang menyebutkan

pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita Indonesia turun menjadi $3.870 pada tahun 2020. Sebelumnya, GNI per kapita Indonesia adalah $4.050.
Baca juga:
Ups! Jalan RI menuju negara maju semakin terjal setelah drop out dari kelas

Direktur Center for Economic and Legal Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, jalan Indonesia untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi semakin sulit. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki fundamental yang kuat dan struktur ekonomi yang terlambat.

Dalam jangka panjang, pemerintah harus meningkatkan jaminan sosial. Khusus untuk kelas menengah ke bawah, negara harus mampu memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.

“Pemerintah harus memperkuat jaringan perlindungan sosial

agar tidak ada yang tertinggal, tidak ada yang tertinggal untuk menjangkau negara-negara industri,” kata Bima, Kamis (7/8/2021) di detikcom.

Terkait penurunan Indonesia menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah, Bhima mengatakan di bidang pendidikan, pemerintah harus mendorong inovasi dan peningkatan layanan pendidikan, mulai dari ketersediaan dan kualitas.

Selain itu, perlu juga penguatan industri manufaktur guna meningkatkan kualitas produk lokal tambahan dan menciptakan lapangan kerja.

“Menumbuhkan inovasi dan peningkatan kualitas pendidikan. Kemudian fokus pada perubahan struktural, khususnya penguatan industri manufaktur, yang menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja yang berkualitas,” ujarnya.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan klasifikasi Bank Dunia ini

merupakan gambaran perlambatan pergerakan ekonomi Indonesia selama setahun terakhir akibat pandemi COVID-19. Dia mengatakan kemiskinan dan pengangguran akan meningkat, sehingga pendapatan masyarakat akan turun.

Menurut dia, pemerintah harus fokus mengelola dampak COVID-19 terlebih dahulu agar perekonomian pulih. “Yang terpenting adalah upaya pemerintah untuk mendorong penanganan COVID sehingga pemulihan ekonomi lebih lanjut dapat berlangsung. Kalau ada pemulihan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, sehingga pendapatan per kapita meningkat,” jelasnya.

Ia menjelaskan, jika ekonomi tumbuh di teritori positif, Indonesia bisa bangkit dari negara berpenghasilan menengah-bawah menjadi negara berpenghasilan menengah-atas.

Baca juga :

nac.co.id
futsalin.id
evitdermaclinic.id
kabarsultengbangkit.id
journal-litbang-rekarta.co.id
jadwalxxi.id
gramatic.id
tementravel.id
cinemags.id
streamingdrama.id
snapcard.id
katakan.id
cpdev.id